BeritaGlobalOlahraga

PSSI Beri Kode Keras: Timnas Indonesia Tak Lagi Kejar Piala AFF! Ini Alasannya.

Jakarta, BeritaSekarang.id – PSSI mulai lirik turnamen baru yang dibawah naungan FIFA, Peluncuran FIFA ASEAN Cup oleh Presiden FIFA Gianni Infantino menjadi sinyal perubahan skala besar bagi sepak bola Asia Tenggara, terutama bagi Timnas Indonesia.

Turnamen baru yang diumumkan FIFA ini diyakini bakal menjadi prioritas utama bagi PSSI, menggantikan fokus lama pada Piala AFF yang hampir tiga dekade menjadi ajang tradisional turun temurun dikawasan Asia Tenggara.

Sekretaris Jenderal PSSI, Yunus Nusi, memberi isyarat kuat kalau indonesia akan menempatkan FIFA ASEAN CUP sebagai turnamen utama di level regional.

Menurutnya, munculnya kompetisi di bawah naungan langsung dari FIFA membuka peluang lebih besar bagi Indonesia untuk menurunkan skuad inti terbaik, termasuk pemain diaspora yang selama ini rumit dilepas klub Eropa karena Piala AFF tidak termasuk dalam kalender resmi FIFA.

“Tentu FIFA ASENA CUP ini akan sangat meriah menurut saya, karena labelnya FIFA, FIFA ASEAN CUP. Mungkin bisa saja setingkat di atas AFF untuk sekelas atau di lingkungan ASEAN,” kata Yunus Nusi saat dihubungi BeritaSekarang.id, Selasa (28/10/2025).

Meski demikian, Yunus mengaku PSSI belum dapat gambaran yang pasti terkait informasi kompetisi atau turnamen berlabel FIFA itu.

“Kita menunggu secara teknis apa-apa saja yang perlu dipersiapkan, kemudian turnamennya seperti apa, dan lain-lain ,” lanjut Yunus.

  • Era Baru Sepak Bola Asia Tenggara

Sebelumnya, Presiden FIFA Gianni Infantino dalam peluncuran turnamen itu menyebut FIFA ASEAN Cup sebagai simbol penyatuan 11 negara ASEAN melalui sepak bola. Ia menilai, kehadiran turnamen ini tak cuma penting di kawasan, tapi juga memiliki potensi dampak global.

“Piala ASEAN FIFA diciptakan untuk kawasan ini, yang melibatkan seluruh 11 negara anggota. Ini akan memberikan dampak sangat besar tidak hanya di Asia Tenggara, tetapi juga di seluruh dunia,” kata Infantino dikutip dari Bharian.

Kesebelas negara ASEAN yang akan berpartisipasi iala Indonesia, Malaysia, Thailand, Vietnam, Filipina, Myanmar, Kamboja, Laos, Brunei Darussalam, dan Timor Leste.

Turnamen ini akan berdiri di bawah naungan Mou resmi FIFA dan federasi sepak bola se-ASEAN, yang dikatakan Infantino sebagai “momen istimewa dalam sejarah sepak bola kawasan.

  • Peluang Terjunkan Skuad Skala Besar

Bertentangan dari Piala AFF yang tak diakui FIFA, FIFA ASEAN Cup akan diselenggarakan dalam kalender resmi internasional. Artinya, Indonesia bisa memanggil para pemain yang merumput di Eropa Seperti Jay Idzes (Sassuolo), Calvin Verdonk (Lille), Kevin Diks (Borussia Monchengladbach), dan Emil Audeo (Cremonese) tanpa kendala dari klub.

Kondisi ini menjadi alasan logis bagi PSSI untuk mengalihkan fokus. Selain meningkatkan daya saing, turnamen ini juga membuka kesempatan bagi Indonesia untuk tampilkan kekuatan skala penuh dan emnguji level permainan melawan rival Asia Tenggara secara lebih kompetitif.

Jika betul FIFA ASEAN Cup menggantikan peran Piala AFF, maka ini akan jadi era baru perjalanan sepak bola regional dan bagi Timnas Indonesia, peluang besar untuk menegaskan penguasa dominasi di Asia Tenggara dengan menerjunkan skuad terbaik yang dimiliki.

  • Kesimpulan

    Turnamen FIFA ASEAN Cup ini menjadi ajang pembuktian dominasi di Asia Tenggara, Peluncuran turnamen ini sangat diuntungkan bagi Timnas Indonesia mengingat pemain Indonesia rata” bermain di luar negri, berkat peluncuran turnamen berlabel FIFA ini membuat skuad garuda bisa memanggil seluruh pemainnya yang merumput di benua biru tanpa ada hambatan apapun dari klub.