Waspada! Ancaman Obesitas Anak Kian Nyata, Kenali Gejala Hingga Cara Mencegahnya
Jakarta, BeritaSekarang.id – Maraknya Obesitas kini muncul sebagai ancaman baru bagi anak-anak Indonesia. Gampangnya akses untuk dapatakan makanan cepat saji dan minimnya aktivitas fisik olahraga membuat angka berat badan anak berlebih dan terus meningkat.
Pola hidup yang kekinian serba instan membuat anak lebih banyak menghabiskan waktu
bermain handphone dibanding beraktivitas fisik. Kondisi ini bukan cuma menyebabkan melonjakknya berat badan, tetapi juga berpotensi mengganggu proses tumbuh kembang pada anak dalam jangka panjang.
- Hasil Survei Kesehatan Indonesia (SKI)
Data Survei Kesehatan menunjukkan bahwa satu dari sembilan orang di Indonesia hidup dengan diabetes, dan hampir seeprtiga penduduk berisiko mengalami obesitas sejak usia muda.
Obesitas bukan hanya berdampak pada kesehatan fisik, tetapi juga dapat mempengaruhi kondisi mental anak. Anak yang mengalami obesitas bisa saja merasa rendah diri, cemas, mengalami gangguan makan, atau bahkan mengalami tekanan emosional. Karena jumlah anak dengan berat badan berlebihan terus meningkat, penting bagiorang tua untuk mengenali gejala, penyebab, dan cara mencegahnya sejak dini.
- Apa itu Obesitas pada Anak?
Anak yang terlihat berisi belum tentu langsung masuk kategori obesitas. Obesitas adalah kondisi ketika lemak tubuh menumpuk berlebihan hingga mengganggu kesehatan.
Berbeda dengan orang dewasa, penilaian obesitas pada anak tidak cukup menggunakan indeks Massa Tubuh (IMT) saja. Dokter biasanya melihat grafik pertumbuhan yang disesuaikan dengan usia dna jenis kelamin anak.
- Menurut WHO
Anak Usia 5-19 tahun dikategorikan obesitas jika IMT mereka berada di atas persentil ke-97 dibandingkan teman sebaya. Artinya jiak tinggi dan berat badan anak jauh lebih tinggi dari sebagian besar anak usianya, bisa jadi anak berada dalam kategori obesitas.
Pemeriksaan lanjutan seperti tekanan darah, kadar gula, dan kondisi hormonal biasanya dilakukan untuk memastikan kondisi kesehatannya.
- Penyebab Utama Obesitas pada Anak
Obesitas biasanya dipengaruhi banyak faktor, buakn hanya soal makan berlebih. Beberapa penyebab yang umum meliputi:
- Faktor Genetik dan Hormonal
Anak dengan riwayat keluarga obesitas memiliki risiko lebih tinggi. Masalah hormon tertentu juga dapat memengaruhi nafsu makan dan metabolisme. - Akses Makanan
Makanan cepat saji, cemilan manis, dan minuman tinggi gula kini sangat mudah didapat, sehingga anak lebih cepat mengonsumsi kalori berlebih. - Kurang Tidur
Pola tidur yang tidak teratur dapat mengganggu hormon pengatur rasa lapar, membuat anak lebih sering merasa lapar.
- Stres
Kondisi mental turut memengaruhi pola makan. Anak yang stres bisa cenderung memilih makanan tinggi gula dan lemak sebagi bentuk pelarian. - Kurangnya Aktivitas Fisik
Kebiasaan bermain game, menonton, atau menggunakan gadget dalam waktu lama dapat mengurangi pembakaran energi secara signifikan. - Faktor Sosial dan Ekonomi
Minimnya edukasi mengenai nutrisi dan terbatasnya akses terhadap makanan sehat juga ikut berperan. - Faktor Risiko yang Bisa Dikendalikan Orang Tua
Beberapa faktor penyebab obesitas dapat diperbaiki melalui kebiasaan sehari-hari dirumah, seperti:
- Pola Makan Tidak Seimbang
Makanan manis, cepat saji, dan minuman bersoda adalah penyumbang kalori terbesar. Sesekali boleh dikonsumsi, tetapi porsinya perlu diatur. - Kurangnya Bergerak
Waktu layar yang panjang membuat anak jarang beraktivitas. Padahal, tubuh membutuhkan gerakan rutin untuk menjaga metabolisme tetap baik. - Kesehatan Mental
Stres di sekolah, tekanan akademis, atau masalah pertemanan dapat memicu emosional eating, makan berlebihan karena emosi, bukan karena lapar. - Bisakah Obesitas Dicegah?
Kabar baiknya, obesitas pada anak bisa dicegah. Kebiasaan sederhana seperti membiasakan sarapan sehat, membatasi waktu layar, rutin mengajak anak bergerak, membatasi waktu layar, rutin mengajak anak beregrak, serta menjaga pola tidur dapat membantu menurunkan risiko obesitas. Pemeriksaan rutin ke tenaga kesehatan juga penting untuk memantau pertumbuhan anak.
Dengan memahami penyebab dan risikonya, orang tua dapat enciptakan lingkungan yang mdnukiung kebiasaan hidup sehat. Langkah kecil yang diterapkan setiap hari dapat memberikan dampak besar bagi kesehatan anak di masa depan.
- Kesimpulan
Obesitas pada anak kini menjadi ancaman serius di Indonesia, terutama karena pola hidup instan, akses makanan cepat saji yang semakin mudah, dan kurangnya aktivitas fisik. Data SKI 2023 menunjukkan bahwa risiko diabetes dan obesitas terus meningkat sejak usia muda, sehingga orang tua perlu lebih waspada.

