HiburanOlahraga

Panggung UFC 322: Analisis Strategis di Balik Prediksi Israel Adesanya Mengenai Kemenangan KO JDM atas Islam Makhachev

LAS VEGAS, 15 November 2025 — Jelang perhelatan akbar UFC 322, atmosfer pertarungan semakin memanas dengan bursa prediksi dari para petarung elit. Salah satu yang paling menarik perhatian datang dari mantan juara kelas menengah, Israel Adesanya, yang secara terbuka menyatakan keyakinannya bahwa Jack Della Maddalena (JDM) akan berhasil mengalahkan juara kelas ringan, Islam Makhachev, dengan kemenangan knockout (KO). Prediksi Adesanya ini bukan sekadar trash talk biasa, melainkan analisis strategis yang menyoroti pergeseran kekuatan dan celah teknis di antara dua petarung terkemuka tersebut.

Pertarungan antara JDM dan Makhachev dianggap sebagai salah satu duel paling dinanti tahun ini, mempertemukan kekuatan striking dan pressure fighting JDM melawan dominasi grappling dan sambo Makhachev yang legendaris. Keyakinan Adesanya terhadap JDM berakar pada evaluasi mendalam terhadap perkembangan skill set sang petarung Australia.

“Prediksi dari Adesanya harus dilihat sebagai analisis berbasis pengalaman tempur. Ia melihat kecepatan, kekuatan striking, dan kemampuan JDM dalam memotong jarak dan menciptakan ruang tembak. Ini adalah pertaruhan melawan narasi dominasi grappling Makhachev yang selama ini tak tersentuh,” ujar seorang pengamat Mixed Martial Arts (MMA) yang menganalisis dinamika pertarungan.

Analisis Strategis Kunci Kemenangan JDM

Dasar dari prediksi Adesanya terletak pada pemahaman akan keunggulan JDM di ranah striking dan pergerakan agresifnya:

  1. Tekanan dan Volume Striking: JDM dikenal dengan pressure fighting yang intensif. Ia mampu mempertahankan volume pukulan dan tendangan yang tinggi dari awal hingga akhir ronde. Adesanya berargumen bahwa tekanan tanpa henti ini akan membatasi kesempatan Makhachev untuk mengatur timing takedown secara bersih.
  2. Pertahanan Takedown (TDD) JDM: Meskipun grappling adalah kekuatan utama Makhachev, JDM telah menunjukkan peningkatan signifikan dalam pertahanan takedown dan kemampuan untuk bangkit cepat (scramble) saat di bawah. Jika JDM mampu mempertahankan pertarungan di posisi berdiri selama paruh waktu, ia memiliki keunggulan daya pukul yang besar.
  3. Kekuatan Pukulan KO: JDM memiliki kekuatan pukulan yang mampu mengakhiri pertarungan dalam sekejap. Adesanya meyakini bahwa sekali Makhachev kehilangan fokus atau melakukan kesalahan defensif dalam jarak pukul JDM, pertarungan akan segera berakhir dengan KO.

Tantangan Dominasi Grappling Makhachev

Tentu saja, Islam Makhachev bukanlah lawan sembarangan. Ia adalah perwujudan dominasi grappling yang diwariskan dari mendiang Khabib Nurmagomedov. Statistik Makhachev menunjukkan keahliannya dalam control time dan transisi cepat dari striking ke takedown.

Strategi Makhachev dipastikan akan berpusat pada:

  • Mengunci di Pagar: Menekan JDM ke pagar oktagon dan memaksanya terlibat dalam pertarungan kotor (dirty boxing) yang minim ruang gerak.
  • Ground Control: Jika takedown berhasil, Makhachev akan menggunakan bobot tubuhnya dan keahlian sambo untuk mengunci JDM di lantai, mengurangi potensi striking dan menguras energi lawannya.

Prediksi Adesanya secara implisit adalah sebuah statement bahwa dalam MMA modern, striking yang cerdas dan tekanan yang tinggi masih bisa mengungguli grappling dominan, asalkan Takedown Defense (TDD) petarung striker berada pada level elit. Pertarungan ini akan menjadi duel filosofis: apakah kekuatan gravitasi (Makhachev) atau kekuatan stand-up (JDM) yang akan menang di UFC 322.

Related KeywordsUFC 322, Israel Adesanya, Jack Della Maddalena, Islam Makhachev, prediksi KO, analisis MMA, striking vs grappling