Dikira Sudah Meninggal! Tim Sar Temukan 5 Korban Selamat Dibawah Puing-Puing Mushala Ponpes!
JAKARTA, KILASJURNAL.ID – Tim sar Sar gabungan melakukan pencarian dan rescue (SAR) menemukan lima korban selama dari reruntuhan mushala Pondok Pesantren Al Khoziny, Buduran, Sidoarjo, Jawa Timur.
*Proses Evakuasi
Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari menuturkan, lima korban ditemukan pada Rabu (1/8/2025) sekitar pukul 22.00 WIB.
“Sebanyak lima orang berhasil di evakuasi dalam kondisi masih hidup,” ujar Muhari dalam keterangan pers, Kamis (2/9/2025).
Namun, satu dari lima korban tersebut kini dalam keadaan kritis sehingga memerlukan penanganan medis khusus.
“Seluruh korban (selamat) dilarikan di RSUD Sidoarjo,” jelasnya.
*Penemuan Korban Lain
Disamping itu, kata Muhari, tim SAR gabungan juga menemukan dua korban lainnya, Namun dalam kondisi tak bernyawa.
“Penemuan ini sekaligus menambah data jumlah korban meninggal dunia atas insiden yang terjadi akibat kegagalan konstruksi menjadi lima orang,” ucapnya.
Setelah ditemukan, jenazah dua korban meninggal dunia tersebut langsung dibawa ke RS Siti Hajar.
Untuk diketahui, proses evakuasi korban reruntuhan mushala Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny, Buduran, Sidoarjo, Jawa Timur masih berlangsung.
Bangunan yang digunakan sebagai mushala tiga lantai di area asrama putra Ponpes Al Khoziny Sidoarjo ambruk dan menimpa para santri yang sedang melakukan shalat Ashar sekitar pukul 15.00 WIB, (29/9/2025).
Tim SAR gabungan bersama ahli konstruksi dari Institu Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya telah melakukan analisis penyebab reruntuhan.
*Penyebab Runtuhnya Bangunan Mushala
Kepala Subdirekturat Pengendali Operasi Bencana dan Kondisi Membayakan Manusia dari Direktorat Operasi Kantor Basarnas Pusat, Emi Freezer menyebut, penyebabnya adalah kegagalan konstruksi.
“Konstruksi bangunan yang utamanya empat lantai kemudian akibat ini jatuhnya adalah kegagalan konstruksi. Kemudian berubah menjadi tumpukan atau pancake model,” kata Freezer , Rabu (1/10/2025).
Pakar Teknik Sipil ITS Surabaya Muji Himawan mengatakan bangunan itu memiliki elemen struktur yang sudah hancur. Artinya, terjadi kegagalan konstruksi.
“Intinya elemen struktur sudah hancur semua,” kata Muji kepada awak media di lokasi kejadian, Rabu (1/10/2025).
Kesimpulan
Setelah Evakuasi dilakukan Tim SAR gabungan memanggil ahli kontruksi dari Istitu Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) guna mengetahui lebih dalam terkait penyebab reruntuhan. Tim gabungan kesulitan mengevakuasi korban reruntuhan dikarenakan struktur bangunan yang rapuh sehingga menyulitkan proes Tim SAR menggunakan alat berat.
