Kesehatan

Keracunan Massal Memuncak! Pemerintah Tutup Sementara Dapur MBG!

Keracunan Massal Memuncak! Pemerintah Tutup Sementara Dapur MBG!

Jakarta – BeritaSekarang.Id Menko Pangan Zulkifli Hasan ambil langkah tegas penutupan sementara Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) pengelola dapur program makan bergizi (MBG) yang bermasalah. Kebijakan itu ditutup sementara terkait meningkatnya kasus keracunan MBG di sejumlah daerah.

Evaluasi MBG

“SPPG yang bermasalah ditutup sementara dilakukan evaluasi dan investiagasi,” kata Zulhas, dilansir Antara, Minggu (28/9/2025).

Hal itu disampaikan dalam konferensi Pers Penanggulangan Kejadian Luar Biasa (KLB) pada Program Prioritas Makanan Bergizi Gratis (MBG) di Kantor Kementerian Kesehatan, Jakarta, Minggu.

Zulhas mengungkapkan sejumlah hal dievaluasi terkait SPPG yakni faktor kedisiplinan, kualitas, dan kemampuan juru masak. Zulhas mengatakan seluruh SPPG lainya pun akan di evaluasi terkait disiplinan, kualitasm, dan kemampuan dari juru masak.

“(Evaluasi) tidak hanya di tempat yang terjadi, tetapi di seluruh SPPG,” kata Zulhas.

Selain itu, Zulhas mewajibkan PPSG untuk mensterilisasi seluruh alat makan. Termasuk, kata dia, memperbaiki proses sanitasi, khususnya terkait kualitas air dan alur limbah.

“Semua dievaluasi dan diinvestigasi,” kata Zulhas.

Respon Pemerintah

Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto juga telah memanggil Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Dadan menjelaskan kepada Prabowo terkait pemicu keracunan itu.

Dalam laporannya, Dadan menyampaikan jumlah Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang telah beroperasi sampai saat ini mencapai 9.615 unit. Total ada sebanyak 31 juta penerima.

“Capaian jumlah SPPG yang operasional telah mencapai 9.615 dan telah melayani kurang lebih 31 juta penerima manfaat,” kata Dadan dalam keterangannya, Minggu (28/9/2025).

Dadan juga melaporkan terkait jumlah kejadian luar biasa (KLB) yang terjadi selama pelaksanaan program berlangsung. Sementara pada 1 Agustus- 27 September 2025 bertambah 7.244 SPPG dengan 47 kasus kejadian.

Kesimpulan

Keracunan Massal Memuncak! Pemerintah Tutup Sementara Dapur MBG!

Jakarta – BeritaSekarang.Id Menko Pangan Zulkifli Hasan ambil langkah penutupan sementara Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) pengelola dapur program makan bergizi (MBG) yang bermasalah. Kebijakan itu ditutup sementara terkait meningkatnya kasus keracunan MBG di sejumlah daerah.

Evaluasi MBG

“SPPG yang bermasalah ditutup sementara dilakukan evaluasi dan investiagasi,” kata Zulhas, dilansir Antara, Minggu (28/9/2025).

Hal itu disampaikan dalam konferensi Pers Penanggulangan Kejadian Luar Biasa (KLB) pada Program Prioritas Makanan Bergizi Gratis (MBG) di Kantor Kementerian Kesehatan, Jakarta, Minggu.

Zulhas mengungkapkan sejumlah hal dievaluasi terkait SPPG yakni faktor kedisiplinan, kualitas, dan kemampuan juru masak. Zulhas mengatakan seluruh SPPG lainya pun akan di evaluasi terkait disiplinan, kualitasm, dan kemampuan dari juru masak.

“(Evaluasi) tidak hanya di tempat yang terjadi, tetapi di seluruh SPPG,” kata Zulhas.

Selain itu, Zulhas mewajibkan PPSG untuk mensterilisasi seluruh alat makan. Termasuk, kata dia, memperbaiki proses sanitasi, khususnya terkait kualitas air dan alur limbah.

“Semua dievaluasi dan diinvestigasi,” kata Zulhas.

Respon Pemerintah

Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto juga telah memanggil Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Dadan menjelaskan kepada Prabowo terkait pemicu keracunan itu.

Dalam laporannya, Dadan menyampaikan jumlah Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang telah beroperasi sampai saat ini mencapai 9.615 unit. Total ada sebanyak 31 juta penerima.

“Capaian jumlah SPPG yang operasional telah mencapai 9.615 dan telah melayani kurang lebih 31 juta penerima manfaat,” kata Dadan dalam keterangannya, Minggu (28/9/2025).

Dadan juga melaporkan terkait jumlah kejadian luar biasa (KLB) yang terjadi selama pelaksanaan program berlangsung. Sementara pada 1 Agustus- 27 September 2025 bertambah 7.244 SPPG dengan 47 kasus kejadian.

Kesimpulan

Maraknya keracunan massal buat pemerintah langsung ambil langkah tegas dengan menutup sementara program Makan Bergizi Gratis (MBG). Tidak hanya itu pemerintah juga melakukan investigasi Satuan Pelayan Pemenuhan Gizi (SPPG) terkait keracunan massal yang memuncak saat ini.

Evaluasi MBG

“SPPG yang bermasalah ditutup sementara dilakukan evaluasi dan investiagasi,” kata Zulhas, dilansir Antara, Minggu (28/9/2025).

Hal itu disampaikan dalam konferensi Pers Penanggulangan Kejadian Luar Biasa (KLB) pada Program Prioritas Makanan Bergizi Gratis (MBG) di Kantor Kementerian Kesehatan, Jakarta, Minggu.

Zulhas mengungkapkan sejumlah hal dievaluasi terkait SPPG yakni faktor kedisiplinan, kualitas, dan kemampuan juru masak. Zulhas mengatakan seluruh SPPG lainya pun akan di evaluasi terkait disiplinan, kualitasm, dan kemampuan dari juru masak.

“(Evaluasi) tidak hanya di tempat yang terjadi, tetapi di seluruh SPPG,” kata Zulhas.

Selain itu, Zulhas mewajibkan PPSG untuk mensterilisasi seluruh alat makan. Termasuk, kata dia, memperbaiki proses sanitasi, khususnya terkait kualitas air dan alur limbah.

“Semua dievaluasi dan diinvestigasi,” kata Zulhas.

Respon Pemerintah

Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto juga telah memanggil Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Dadan menjelaskan kepada Prabowo terkait pemicu keracunan itu.

Dalam laporannya, Dadan menyampaikan jumlah Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang telah beroperasi sampai saat ini mencapai 9.615 unit. Total ada sebanyak 31 juta penerima.

“Capaian jumlah SPPG yang operasional telah mencapai 9.615 dan telah melayani kurang lebih 31 juta penerima manfaat,” kata Dadan dalam keterangannya, Minggu (28/9/2025).

Dadan juga melaporkan terkait jumlah kejadian luar biasa (KLB) yang terjadi selama pelaksanaan program berlangsung. Sementara pada 1 Agustus- 27 September 2025 bertambah 7.244 SPPG dengan 47 kasus kejadian.

Kesimpulan

Maraknya keracunan massal buat pemerintah langsung ambil langkah tegas dengan menutup sementara program Makan Bergizi Gratis (MBG). Tidak hanya itu pemerintah juga melakukan investigasi Satuan Pelayan Pemenuhan Gizi (SPPG) terkait keracunan massal yang memuncak saat ini.