Anak dan Kekerasan Seksual: Mengapa Pelaku Justru Orang Terdekat?
Pendahuluan
Kasus kekerasan seksual terhadap anak kembali mencuat ke publik. Ironisnya, sebagian besar pelaku bukan orang asing, melainkan orang yang seharusnya melindungi: ayah tiri, paman, tetangga, atau bahkan guru. Mengapa hal ini bisa terjadi?
Fakta di Lapangan
Data KPAI menunjukkan bahwa mayoritas kasus kekerasan seksual anak dilakukan oleh pelaku yang dikenal korban. Situasi ini membuat kasus sering terlambat terungkap, karena korban takut, malu, atau ditekan untuk diam.
Faktor Penyebab
Beberapa faktor penyebab antara lain: relasi kuasa dalam keluarga, lemahnya pengawasan, serta kurangnya pendidikan seksual pada anak. Kondisi ekonomi juga bisa memicu stres rumah tangga yang berujung pada perilaku menyimpang.
Dampak pada Korban
Korban tidak hanya mengalami luka fisik, tetapi juga trauma psikologis jangka panjang: depresi, kehilangan rasa percaya diri, hingga kesulitan membangun relasi di masa depan. Stigma masyarakat membuat kondisi korban semakin sulit.
Upaya Pencegahan
Ahli menekankan pentingnya pendidikan seksual sejak dini, komunikasi terbuka dalam keluarga, dan sistem hukum yang berpihak pada korban. Penegakan UU TPKS harus konsisten agar pelaku mendapat hukuman maksimal.
Kesimpulan
Kekerasan seksual anak adalah krisis kemanusiaan yang nyata. Fakta bahwa pelaku sering berasal dari orang terdekat adalah alarm keras bagi keluarga dan masyarakat untuk lebih waspada dan peduli.