Berita

BBGN Soroti Hidangan Ikan Hiu di Ketapang, Dikaitkan dengan Kearifan Lokal

Beritasekarang.id – Polemik soal penyajian ikan hiu sebagai menu MBG di Ketapang, Kalimantan Barat, memicu perhatian Badan Gabungan Nasional (BBGN). Isu ini menjadi sorotan karena menyangkut dua hal penting: upaya pelestarian satwa laut dan penghormatan terhadap kearifan lokal masyarakat pesisir.

Sorotan BBGN

BBGN menegaskan bahwa konsumsi hiu tidak hanya berkaitan dengan aspek kuliner, tetapi juga menyentuh isu ekologi. Hiu merupakan predator puncak dalam ekosistem laut yang berperan penting menjaga keseimbangan biota laut. Penangkapan berlebihan berpotensi merusak rantai makanan laut dan mempercepat penurunan populasi hiu.

Namun, BBGN juga mengakui adanya dimensi budaya yang harus diperhatikan. Di sejumlah daerah pesisir, termasuk Ketapang, ikan hiu sejak lama menjadi bagian dari tradisi kuliner dan simbol kearifan lokal.

Antara Tradisi dan Pelestarian

Perdebatan muncul ketika praktik lama yang masih dijalankan berbenturan dengan kesadaran baru mengenai keberlanjutan lingkungan. Bagi masyarakat lokal, memasak hiu dianggap bagian dari identitas budaya. Namun bagi aktivis lingkungan, praktik tersebut perlu dikaji ulang agar tidak mengancam keberlangsungan ekosistem laut.

“Pendekatan yang diperlukan bukan hanya melarang, tetapi juga mengedukasi dan memberi alternatif lain yang tetap menghormati tradisi,” kata seorang pejabat BBGN.

Sikap Pemerintah Daerah

Pemerintah daerah Ketapang berjanji akan menindaklanjuti persoalan ini dengan dialog bersama masyarakat, pelaku kuliner, serta kelompok konservasi. Tujuannya agar tercapai solusi yang adil: melestarikan lingkungan tanpa mengabaikan kearifan lokal.

Pihak pemda menilai, perlu ada program transisi yang mendukung nelayan dan masyarakat pesisir beralih ke praktik penangkapan ikan yang lebih ramah lingkungan.

Reaksi Publik

Isu ini ramai diperbincangkan di media sosial. Sebagian masyarakat mendukung langkah pelarangan konsumsi hiu demi menjaga ekosistem laut. Namun, tidak sedikit yang menilai pelestarian harus dilakukan dengan tetap mempertimbangkan tradisi lokal yang telah diwariskan turun-temurun.

Kesimpulan

Polemik ikan hiu sebagai menu MBG di Ketapang memperlihatkan tantangan besar dalam menyeimbangkan pelestarian ekosistem laut dengan penghormatan pada kearifan lokal. Jalan tengah berupa dialog, edukasi, dan pemberdayaan masyarakat pesisir menjadi kunci agar solusi yang diambil bisa berkelanjutan.