GlobalTeknologi

Rahasia Terungkap! 6 Keunggulan Militer Venezuela yang Buat AS Tak Bisa Tenang

BeritaSekarang, CARACAS – Penambahan kekuatan militer Amerika Serikat di kawasan Karibia semakin memicu spekulasi global mengenai potensi eskalasi dengan Venezuela. Kedatangan kapal induk USS Gerald R. Ford—kapal perang tercanggih dan paling mematikan dalam armada AS—di perairan dekat Amerika Latin menandai peningkatan signifikan dalam postur kekuatan Washington di wilayah tersebut.

Meskipun AS mengklaim pengerahan besar-besaran ini bertujuan memerangi perdagangan narkoba, para analis mempertanyakan rasionalitasnya. Mereka menilai bahwa penggunaan kekuatan sedemikian besar jauh melampaui kebutuhan operasi maritim biasa, sehingga memunculkan dugaan bahwa Washington tengah menyiapkan opsi militer yang lebih luas. Kehadiran ini bahkan disebut sebagai pengerahan terbesar AS di kawasan sejak invasi Panama tahun 1989.

Selain kapal induk Ford, AS telah mengonsolidasikan sekitar 15.000 personel, lebih dari selusin kapal perang—termasuk kapal penjelajah, kapal perusak, kapal komando pertahanan udara dan rudal, kapal serbu amfibi—serta satu kapal selam serang. Tidak hanya itu, 10 jet tempur F-35 juga dikerahkan ke Puerto Riko, yang kini menjadi pusat utama operasi militer AS di Karibia.

Peningkatan kekuatan AS ini sekaligus menyoroti keterbatasan militer Venezuela, yang sebagian besar masih mengandalkan alutsista era Soviet. Para pakar menyebut situasi ini akan menjadi faktor krusial apabila Presiden Donald Trump memilih untuk mengambil langkah militer terhadap Caracas.

  • 6 Keunggulan Militer Venezuela yang Buat AS Tak Bisa Tenang
  1. Citra Militer Soviet yang Tangguh namun Menua

Melansir CNN, Angkatan Bersenjata Nasional Bolivarian (FANB) Venezuela telah membangun reputasi selama dua dekade terakhir sebagai salah satu kekuatan konvensional paling menonjol di Amerika Latin. Reputasi ini dibentuk melalui akuisisi besar-besaran peralatan Rusia di era Presiden Hugo Chávez, yang menggunakan kekayaan minyak negara untuk memodernisasi militer sekaligus memperkuat pengaruhnya di pemerintahan.

  1. Modernisasi Berbasis Peralatan Rusia Era Soviet

Di bawah Chávez—seorang mantan perwira yang naik ke tampuk kekuasaan melalui gerakan revolusioner—Venezuela membeli beragam sistem persenjataan Rusia guna menghindari embargo informal AS. Hasilnya, persenjataan berdesain Soviet seperti jet tempur Su-30, tank T-72, sistem pertahanan udara S-300, Buk dan Pechora, rudal portabel Igla-S, hingga senapan Kalashnikov menjadi tulang punggung FANB.

“FANB memiliki tingkat kemampuan operasional dan ketersediaan aset yang agak aneh, rendah sebagian karena mereka telah melalui lebih dari satu dekade krisis ekonomi di neagara ini,” kata Andrei Serbin Pont, seorang analis yang mengkhususkan diri dalam pertahanan di Cabello, Venezuela, pada 24 Oktober 2025.

  1. Pembeda Utama dari Militer Regional Lainnya

Kekuatan berbasis teknologi Soviet ini membuat FANB tampil berbeda dari mayoritas negara Amerika Latin yang mengandalkan persenjataan Barat. Dominasi alutsista Rusia tersebut memberi Venezuela citra militer yang keras, kuat, dan berkarakter unik, meskipun sebagian peralatan kini mulai menua dan menghadapi tantangan modernisasi.

Saat ini, Angkatan Laut Venezuela hanya mengoperasikan satu fregat kelas Mariscal Sucre (diproduksi di Italia) dan satu kapal selam Tipe-209 (diproduksi di Jerman) dalam armada lautnya, menurut IISS. Angkatan Laut Venezuela juga memiliki sembilan kapal patroli laut dan pesisir, termasuk empat yang dibeli dari Spanyol.

“Angkatan Laut Venezuela banyak aset yang dimilikinya sebelum (Chavez), dan aset-aset ini tidak sepenuhnya tergantikan. Korvet yang dibeli daris Spaynol tidak pernah dilengkapi persenjataan, hingga beberapa tahun yang lalu ketika rudal antikapal Chili dan Iran dipasang, tetapi mereka tidak memiliki sistem pertahanan antipesawat yang memadai,”

  1. Mengandalkan Milisi sebagai Kekuatan Loyal Tambahan

Dalam beberapa pekan terakhir, Presiden Nicolás Maduro kembali menegaskan peran strategis Milisi Bolivarian—pasukan paramiliter yang dibentuk oleh Hugo Chávez pada 2008 untuk memperkuat loyalitas politik sekaligus menambah kekuatan tempur Venezuela.

Meskipun secara teknis berada dalam struktur Angkatan Bersenjata, milisi ini berada langsung di bawah komando presiden, menjadikannya instrumen penting dalam menjaga stabilitas rezim.

Jumlah pasti anggota Milisi Bolivarian sulit dipastikan karena keberagaman kelompok yang bernaung di bawahnya—mulai dari warga sipil terlatih hingga unit dengan kemampuan militer lebih matang. Namun, keberadaan mereka dipandang sebagai kekuatan tambahan yang dapat digerakkan dengan cepat, terutama dalam situasi darurat nasional atau kemungkinan konflik dengan Amerika Serikat.

Beberapa hari setelah berita pengerahan angkatan laut AS tersiar, Maduro mengatakan pada bulan Agustus bahwa ia akan “mengaktifkan lebih dari 4,5 juta milisi” yang diambil dari “seluruh pabrik dan tempat kerja di negara ini.”

“Rudal dan untuk kelas pekerja, agar mereka dapat mempertahankan tanah air kita,” katanya.

Ia kemudian menyatakan bahwa milisi tersebut lebih dari 8 juta anggota.

Pemerintah Venezuela terus menonjolkan peran Milisi Blivarian, kekuatan paramiliter yang dibentuk oleh Hugo Chaves pada 2008 untuk memastikan adanya pasukan yang sepenuhnya loyal kepada presiden. Walau secara struktur milisi ini tercatat sebagai bagian dari angkatan bersenjata, kendalinya berada langsung di tangan presiden, menjadikannya instrumen politik sekaligus pertahanan.

“Orang-orang itu tidak memiliki pelatihan yang memadai. Tidak ada struktur bersenjata yang nyata untuk memobilisasi elemen-elemen tersebut dan elemen-elemen itu tidak akan efektif dalam pertempuran,” ujarnya.

Keperluan mereka yang sebetulnya, menurut Serbin Pont adalah “sebagai jaringan intelejen dan ancaman represif terhadap penduduk sipil, justru karena mereka berbasis pada jaringan yang menembus seluruh masyarakat.”

  1. 63.000 Personil Tentara Angkatan Darat

Dengan 63.000 personil, pasukan darat venezuela merupakan bagian terbesar dari personel aktifnya. Mereka juga memiliki sejarh terpanjang dan paling berpihak secara politik dengan pemerintah Venezuela.

Selain Chavez, maupun menteri dalam negri saat ini, Diosdado Cabello maupun menteri pertahanan, Vladimir Padrino Lopez, juga pernah menjadi bagian anggota militer dan Padrino masih aktif menjadi jenderal bintang empat.

Salah satu indikator betapa kuatnya hubungan antara pemerintah dan militer adalah jumlah jenderal dan laksamaan yang tak biasa, dengan promosi jabatan yang diberikan berdasarkan loyalitas politik. Pada tahun 2019, jumlat itu diperkirakan 2.000 oleh Laksamana Craig Faller, yang saat itu menjabat sebagai kepala Komando Selatan AS, dalam pidatonya di hadapan Kongres AS.” lebih banyak dari pada di seluruh negara anggota NATO,” ujarnya.

“Ekuador adalah sebuah biara, Kolombia adalah sebuah universitas, dan Venezuela adalah sebuah barak,” demikian pepatah lama, yang dikaitkan dengan Boliviar yang merangkum hubungan rakyat Venezuela dengan militer.

  1. Mengandalkan Angkatan Udara Standar Tinggi

Angkatan Udara Venezuela—Penerbangan Militer Bolivarian—memang menjadi matra terkecil dengan sekitar 11.500 personel, namun justru memiliki keunggulan strategis berkat investasi besar pada teknologi tempur Rusia yang tidak dimiliki negara lain di kawasan.

Di jantung kekuatan udara ini terdapat Sukhoi Su-30MK2, jet tempur mesin ganda berperforma tinggi yang dikembangkan Uni Soviet pada 1980-an dan masih menjadi salah satu pesawat paling unggul di seluruh Amerika Latin. Pada pertengahan September, FANB memamerkan dua unit Su-30 yang dipersenjatai rudal antikapal Kh-31 dalam sebuah demonstrasi yang menegaskan kemampuan serangan jarak jauh mereka.

Venezuela diperkirakan pernah mengoperasikan 24 unit Su-30, meskipun beberapa mengalami kecelakaan—yang menurut Control Ciudadano menjadi indikator tantangan serius terkait keusangan sistem, perawatan, dan minimnya suku cadang. Armada ini juga masih berdampingan dengan sejumlah F-16 buatan AS yang dibeli sebelum era Chávez.

Meskipun menghadapi isu pemeliharaan, Angkatan Udara Venezuela tetap menjadi salah satu komponen militer paling disegani di kawasan karena kemampuan tempurnya yang melampaui standar regional.

  • Kesimpulan

Keunggulan militer Venezuela banyak bertumpu pada warisan persenjataan era Soviet, mulai dari sistem pertahanan udara, Jjet tempur Sukhoi Su-30, hingga keberadaan milisi yang dibentuk memperkuat loyalitas internal.