Politik

Indonesia Tegaskan Posisi Strategis di G20 — Dorong Pertumbuhan Global yang Inklusif & Ketangguhan Ekonomi

Jakarta — Indonesia kembali menegaskan perannya sebagai pemain kunci dalam arsitektur global melalui keikutsertaannya aktif di forum G20. Dukungan ini disampaikan dalam sebuah intervensi resmi pada sesi utama, dengan fokus mempromosikan pertumbuhan inklusif serta daya tahan ekonomi global — terutama di tengah gejolak ekonomi internasional.

Menurut publikasi resmi dari Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia (Kemenko Ekon), dalam sesi “Pertumbuhan Ekonomi Inklusif dan Ketahanan Ekonomi” Indonesia mengambil sikap bahwa kebijakan ekonomi global harus dirancang agar memberi manfaat merata, tidak hanya bagi negara‑maju, tetapi juga negara berkembang.


Pokok Tekanan Indonesia: Inklusi, Akses Pembiayaan & Solidaritas Global

  • Indonesia menekankan pentingnya agar agenda G20 tidak hanya mengejar angka‑angka pertumbuhan, tetapi juga keadilan — pertumbuhan yang inklusif dan meninggalkan sedikit mungkin pihak yang tertinggal.
  • Salah satu titik tekan: akses pembiayaan global. Menurut perwakilan Indonesia, negara berkembang perlu akses pendanaan yang lebih adil dan mudah, guna mendukung pembangunan infrastruktur, transisi energi, adaptasi iklim, serta program sosial — tanpa terbebani beban utang yang besar.
  • Dalam pidatonya, perwakilan Indonesia juga menyerukan solidaritas dan kemitraan global — bahwa tantangan besar seperti perubahan iklim, disrupsi rantai pasok, dan ketidakstabilan geopolitik harus dilawan bersama lewat kolaborasi multilateral.

Alasan Strategis: Kenapa Indonesia Mengambil Peran Aktif

Menurut pemerintah, posisi strategis Indonesia dalam G20 bukan semata formalitas: sejarah panjang negara ini dalam melewati krisis — dari krisis finansial Asia, pandemi global, hingga ketidakpastian geopolitik — membuat Indonesia punya pengalaman dan legitimasi untuk menjadi mediator kepentingan negara berkembang.

Selain itu, Indonesia berpendapat bahwa tantangan global saat ini — seperti krisis iklim, krisis energi, inflasi, dan krisis pangan — membutuhkan solusi kolektif. G20 dianggap sebagai forum paling relevan untuk menggalang kerja sama tersebut, sementara kehadiran Indonesia dapat memperkuat posisi negara‑negara Global Selatan.


Dampak & Harapan dari Komitmen Indonesia

  • Jika agenda inklusi dan akses pembiayaan berhasil diterima di G20, negara berkembang — termasuk Indonesia — berpeluang memperoleh pendanaan lebih mudah untuk pembangunan infrastruktur, energi bersih, hingga program sosial.
  • Dengan mendorong ekonomi global yang adil, diharapkan disparitas antara negara maju dan berkembang bisa mengecil — membuka akses peluang bagi lebih banyak masyarakat di seluruh dunia.
  • Indonesia berharap perannya dapat menjaga stabilitas global dan memperkuat kerja sama internasional — terutama di tengah krisis ekonomi dan ketidakpastian geopolitik.

Kaitan dengan Agenda Nasional & Global

Pernyataan Indonesia di G20 ini selaras dengan agenda nasional: memperkuat ketahanan ekonomi, mempercepat transisi energi, serta mendukung digitalisasi dan transformasi ekonomi. Pada periode sebelumnya, saat menjabat presiden G20, Indonesia juga mendorong tema serupa: kesehatan global inklusif, ekonomi digital, dan keberlanjutan.

Lebih luas, posisi ini menjadi bagian dari upaya memperkuat multilateralisme — kerja sama global untuk mengatasi tantangan yang tidak bisa ditangani sendiri oleh satu negara. Indonesia berharap G20 bisa menjadi jembatan antara negara maju dan berkembang dalam menghadapi krisis global bersama.


Kesimpulan

Dengan menegaskan posisi strategis di G20, Indonesia memperlihatkan ambisi lebih dari sekadar kehadiran simbolis. Pemerintah ingin menjadikan forum global sebagai alat bagi negara berkembang untuk mendapatkan ruang keadilan ekonomi, akses pembiayaan, dan suara dalam menentukan masa depan global. Jika aspirasi ini diadopsi secara serius, ini bisa menjadi dorongan besar bagi pertumbuhan inklusif dan ketahanan ekonomi global.