Daftar Makanan & Minuman Pemicu Penyakit asam urat, Kerap Dikonsumsi Warga > 62 %
Jakarta — Penyakit asam urat (gout) adalah bentuk radang sendi yang terjadi ketika kadar asam urat (uric acid) dalam tubuh menumpuk sehingga membentuk kristal di sendi. Gejala umum termasuk nyeri mendadak, pembengkakan pada jempol kaki, pergelangan, lutut hingga siku. Perubahan gaya hidup—termasuk konsumsi makanan dan minuman—memegang peran besar dalam timbulnya kondisi ini. Menurut dr Rudy Kurniawan, SpPD, pola makan modern yang tinggi gula dan purin serta aktivitas fisik rendah menjadi pemicu naiknya asam urat.
Apa yang Dimaksud “Pemicunya”?
Asam urat terbentuk ketika purin dipecah dalam tubuh. Konsumsi makanan yang kaya purin atau minuman tinggi fruktosa meningkatkan produksi asam urat, atau menghambat ekskresinya.
Khsusnya masyarakat dengan usia dan kondisi metabolik tertentu, kelompok “> 62” disebut lebih rentan jika mengonsumsi jenis makanan/minuman ini secara rutin.
Daftar Utama Makanan & Minuman Pemicu
Berikut rangkuman jenis-jenis makanan dan minuman yang sering jadi pemicu asam urat:
1. Makanan tinggi purin
- Jeroan seperti hati, ginjal, otak dan usus — termasuk jenis yang paling tinggi purin.
- Daging merah dan unggas tertentu (termasuk ayam, kalkun) yang secara rutin dikaitkan dengan naiknya kadar asam urat.
- Seafood tertentu: kerang, udang, lobster, sarden, dan ikan laut berlemak yang mengandung purin tinggi.
2. Minuman manis dan tinggi fruktosa
- Minuman bersoda, teh manis siap saji, bubble tea atau minuman kemasan dengan sirup fruktosa tinggi. dr Rudy menegaskan bahwa konsumsi minuman manis kini menjadi faktor utama naiknya asam urat pada anak muda.
- Konsumsi fruktosa dalam jumlah besar telah terbukti meningkatkan risiko asam urat hingga dua kali lipat dalam penelitian sebelumnya.
3. Gaya hidup yang memperparah
- Aktivitas fisik yang rendah atau gaya hidup pasif membuat ekskresi asam urat melalui urine berkurang.
- Berat badan berlebih, konsumsi alkohol, dehidrasi juga ikut meningkatkan risiko.
Kenapa Kelompok > 62 Harus Waspada?
Pada usia lebih tua, faktor-faktor seperti penurunan fungsi ginjal, metabolisme yang melambat, dan akumulasi faktor risiko (seperti hipertensi atau penyakit metabolik) membuat tubuh sulit mengelola asam urat yang berlebih.
Jika konsumsi makanan/minuman pemicu tetap tinggi, maka kombinasi faktor tersebut bisa mempercepat munculnya serangan asam urat atau mengubah kondisi ringan menjadi kronis.
Cara Mengatasi & Mencegah
Menurut dr Rudy, ada sejumlah tindakan yang direkomendasikan agar risiko asam urat bisa diperkecil:
- Perbanyak minum air putih sebanyak 2-3 liter per hari agar membantu ginjal membuang asam urat.
- Batasi konsumsi makanan tinggi purin dan minuman tinggi gula/fruktosa.
- Kurangi makanan cepat saji, daging berlemak dan junk food secara berkala.
- Fokus konsumsi sayur, buah, dan biji-bijian utuh (whole grain) yang lebih ramah bagi kesehatan sendi dan metabolisme.
- Olahraga rutin minimal 30 menit per hari untuk meningkatkan aliran darah dan metabolisme.
- Jaga berat badan ideal: kelebihan berat meningkatkan beban pada sendi dan risiko metabolik.
- Lakukan cek rutin kadar asam urat dan konsultasi dengan dokter, serta terapi obat jika diperlukan sesuai rekomendasi medis.
Tips Praktis Sehari-Hari
- Mulailah hari dengan segelas air dan tambah konsumsi sayuran berwarna serta buah rendah gula.
- Saat makan daging atau seafood, jadikan ini konsumsi sesekali, bukan keseharian. Ganti dengan ikan rendah purin atau sumber protein nabati.
- Hindari minuman kemasan tinggi gula; pilih air putih, teh tawar, atau jus buah tanpa tambahan gula.
- Jangan biarkan hari terlewat tanpa aktivitas — bangun kebiasaan ringan seperti jalan kaki atau senam ringan untuk menjaga sendi dan metabolisme.
- Ketika kondisi sendi mulai nyeri, jangan abaikan—istirahatkan sendi, lakukan kompres hangat, dan konsultasi ke dokter.
Mitos yang Perlu Diketahui
- Sayuran tinggi purin otomatis “larangan” keras — meski beberapa sayuran punya purin sedang, fakta menunjukkan sayuran tersebut tidak seberbahaya makanan hewani tinggi purin. detikHealth
- “Cuma satu minuman manis tidak apa-apa” — meski tunggal, konsumsi rutin tetap berisiko. Pola konsumsi jangka panjang lebih penting.
- Asam urat hanya masalah sendi — kenyataannya, bila tidak dikontrol, bisa meningkatkan risiko komplikasi seperti batu ginjal atau penyakit kardiovaskular.
Kesimpulan
Penyakit asam urat bukan hanya soal “sendi nyeri” dan bukan hanya dialami oleh orang tua. Gaya hidup modern yang penuh konsumsi gula dan makanan tinggi purin turut mendorong prevalensi naik — terutama di kelompok usia > 62 yang punya faktor risiko lebih besar.
Mengenali jenis makanan dan minuman pemicu adalah langkah awal. Namun yang lebih penting adalah tindakan nyata: perubahan pola makan, hidrasi yang cukup, aktivitas fisik teratur, serta pemantauan kesehatan yang rutin.
Dengan mengadopsi gaya hidup yang lebih bijak dan sadar, kita tidak hanya mencegah naiknya kadar asam urat, tetapi juga meningkatkan kualitas hidup secara menyeluruh—sendi yang sehat, tubuh yang aktif, dan pikiran yang lebih tenang.

