Lonjakan Global Penyakit Ginjal Kronis: Ancaman Kesehatan yang Semakin Nyata
Penyakit ginjal kronis (Chronic Kidney Disease / CKD) kini menjadi beban kesehatan global yang terus meningkat. Penelitian terbaru menunjukkan bahwa lonjakan kasus dan kematian akibat CKD menempatkannya sebagai salah satu penyebab kematian penting di dunia.
Apa yang Menyebabkan Lonjakan?
Beberapa faktor utama pendorong kenaikan CKD di dunia di antaranya:
- Obesitas dan indeks massa tubuh (BMI) tinggi: Studi Global Burden of Disease (GBD) menunjukkan bahwa tingginya BMI berkontribusi signifikan terhadap beban penyakit ginjal.
- Hipertensi (tekanan darah tinggi) dan diabetes: Dua kondisi ini sangat umum sebagai pemicu CKD.
- Akses pengobatan rendah dan deteksi dini yang minim: Banyak orang dengan CKD tidak menyadari kondisinya karena gejala awal seringkali ringan atau tidak terasa sama sekali.
Dampak Kematian Global
CKD tak hanya berdampak pada kualitas hidup, tetapi juga menjadi penyebab kematian yang serius:
- Menurut data WHO dan riset kesehatan global, kematian akibat penyakit ginjal kronis terus meningkat.
- Di Indonesia, peningkatan kasus CKD tercermin dari naiknya klaim perawatan CKD oleh BPJS Kesehatan. Pada 2024, klaim untuk penyakit ginjal kronis naik menjadi Rp 11 triliun, dari sebelumnya Rp 10 triliun.
- Beban keuangan ini sangat besar, karena perawatan CKD – terutama hemodialisis – membutuhkan biaya tinggi.
Tantangan Deteksi dan Pengobatan
- Silent disease (penyakit senyap)
Banyak penderita CKD tidak merasakan apa-apa di tahap awal. Ini membuat deteksi dini sulit tanpa skrining rutin. - Keterbatasan fasilitas dan tenaga kesehatan
Di sejumlah negara, termasuk negara-negara dengan pendapatan menengah, akses ke pusat nefrologi, dialisis, dan transplantasi ginjal masih rendah. - Beban ekonomi
Biaya pengobatan jangka panjang, terutama untuk pasien yang memerlukan dialisis rutin, sangat tinggi. - Kurangnya edukasi publik
Karena gejalanya tidak jelas, banyak orang tidak tahu pentingnya menjaga kesehatan ginjal atau melakukan pemeriksaan urine dan fungsi ginjal secara berkala.
Upaya Pencegahan dan Solusi
- Skrining dini: Pemeriksaan fungsi ginjal secara rutin, terutama bagi mereka dengan faktor risiko seperti hipertensi, diabetes, dan obesitas, sangat penting.
- Telemedisin: Inisiatif kolaborasi antara perusahaan farmasi dan platform telemedis dapat membuka akses pemeriksaan ginjal lebih luas dengan biaya lebih rendah.
- Transplantasi ginjal: Sebagai alternatif jangka panjang, transplantasi menjadi harapan bagi beberapa pasien CKD. Namun, hanya sebagian kecil yang bisa mendapatkan donor ginjal.
- Kebijakan kesehatan: Pemerintah dan lembaga kesehatan perlu memperkuat dukungan pada program pencegahan CKD, kiranya melalui subsidi pemeriksaan dan perawatan, serta promosi gaya hidup sehat.
Kesimpulan
Lonjakan kasus CKD secara global menunjukkan bahwa penyakit ginjal kronis bukan lagi masalah kesehatan minor. CKD telah menjadi ancaman besar karena sulit terdeteksi, biaya perawatannya tinggi, dan dapat berujung pada kematian jika tidak ditangani lebih awal.
Deteksi dini, akses pengobatan yang lebih luas, serta edukasi masyarakat menjadi kunci untuk mengendalikan beban penyakit ini. Jika diabaikan, CKD bisa terus berkembang menjadi krisis kesehatan global yang lebih besar di masa depan.

