EkonomiPolitik

Pemprov Kepri Maksimalkan Sektor Perikanan untuk Kendalikan Inflasi dan Jaga Harga Pangan

Batam, 26 Oktober 2025 — Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) mengambil langkah strategis dengan memanfaatkan potensi sektor perikanan untuk mengendalikan inflasi dan menjaga stabilitas harga pangan di daerah tersebut. Langkah ini diambil mengingat pentingnya sektor perikanan sebagai sumber utama pangan dan pendapatan masyarakat Kepri.

“Konsumsi ikan masyarakat Kepri juga tinggi, sekitar 60 kilogram per kapita per tahun, jauh di atas rata-rata nasional yang hanya 30-40 kilogram,” ujarnya dikonfirmasi di Batam, Ahad

Potensi Sektor Perikanan Kepri

Kepri memiliki posisi geografis yang sangat mendukung untuk pengembangan sektor perikanan. Dengan 98 persen wilayahnya berupa lautan, Kepri memiliki potensi sumber daya ikan yang melimpah. Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Provinsi Kepri, Said Suradjat, menyebutkan bahwa produksi perikanan Kepri mencapai hampir 380 ribu ton per tahun, menjadikannya sebagai provinsi dengan produksi perikanan terbesar kedua di Sumatera.

“Potensi sumber daya ikan di Kepri cukup besar. Tantangannya adalah bagaimana menjaga rantai pasok dan harga agar tetap stabil,” katanya.

Selain itu, konsumsi ikan masyarakat Kepri juga tergolong tinggi, sekitar 60 kilogram per kapita per tahun, jauh di atas rata-rata nasional yang hanya 30–40 kilogram. Hal ini menunjukkan bahwa ikan merupakan sumber pangan utama bagi masyarakat Kepri.

“Harga ikan sangat dipengaruhi musim. Misalnya ikan tongkol, harganya relatif terjangkau di kisaran Rp20–30 ribu per kilogram, dengan kandungan protein yang tinggi. Jadi sebenarnya ikan ini bisa jadi pilihan untuk menjaga konsumsi bergizi sekaligus membantu stabilitas harga,” katanya menjelaskan.

Upaya Pemprov Kepri dalam Menjaga Stabilitas Harga Pangan

Untuk menjaga stabilitas harga pangan, Pemprov Kepri bersama Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) aktif memantau harga ikan di pasaran, terutama menjelang momen hari besar keagamaan dan musim cuaca ekstrem. Salah satu upaya konkret yang dilakukan adalah dengan menyediakan produk ikan dalam program pasar murah dan gerakan pangan murah. Selain itu, dukungan terhadap UMKM olahan ikan juga diberikan untuk meningkatkan daya saing produk lokal.